Rabu, 21 Desember 2016

EDISI HARI IBU


Puisi Chairil Anwar - Ibu


Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..

Happy mom days.... 22 Desember 2016

Selasa, 29 November 2016

contoh puisi berbahasa arab


Ya roob…

قد أَصَابَنِيْ كَثِيْرٌ مِنْ الْبَلْوَى الاَّئِمَةْ


telah menimpaku sekian banyak bala’ yang menyakitkan

الَّتِيْ رَمَتْ بِيْ إِلَى حَياَةٍ صَعْبَةٍ و شَديْدَةْ


yang mencampakkanku pada kehidupan nan sulit dan berat

و شَقَّتِ النَّفْسَ الْمُغَيَّمَةَ وَالْهِمَّةْ


Serta meremukkan jiwa yang redup dan segala asa

فَياَ رَبَّناَ…


Duhai Rabb kami…

هَلْ هَذَا الصَّبْرُ قاَئِمٌ عَلَى قَتْلِ اْلهَوَى؟


Akankah kesabaran ini bisa tegak ‘tuk memerangi hawa nafsu?

وَ أَنَا حَشِيْشٌ وَ قَدْ تَغُرُّنِيَ الدُّنْياَ


Sementara, diriku amat rapuh dan dunia terkadang menipuku

وَقَدْ يُجِفُّنِيَ اْلأَمَلُ عَلَى رَغْبَةٍ مُتْعِبَةْ


Dan, angan-angan kerap mengeringkanku di atas hasrat yang lelah

فَلاَ أَدْرِيْ… هَلْ مِنْ نُوْرٍ يَهْدِيْنِيْ إلَى اْلاِسْتِقَامَةْ ؟


Maka, aku tak pernah tahu…adakah setitik cahaya yang menunjukiku kepada istiqomah?

فَياَ رَبَّناَ…


Duhai Rabb kami…

بِرِيْحٍ صَفِيْرَةٍ أُرْسِلُ اْلقَصْدَ اْلجَلِيْ


Lewat angin yang berdesir kukirimkan keinginan yang tinggi

يَنْفُذُ حَدَّ اْلوَقْتِ وَاْلفَضَاءِ اْلخَفِيْ


Menembus batas waqtu dan ruang yang tersembunyi

أَمْسِكْ يَدَيَّ مِنْ ذُلَّةِ اْلفِتَنِ وَاْلمَعَاصِى


Genggamlah tanganku dari kerendahan fitnah dan ma’ashi

فَياَ رَبَّناَ…


Duhai Rabb kami…

اِنَّمَااْلجَنَّةُ هِيَ نِعْمَتُكَ اْلعَظِيْمَةْ


Hanyalah surga itu adalah nikmat-Mu nan agung

لاَ يَبْلُغُهَا إِلاَّ مَنْ هُوَ مُسْتَقِيْمٌ عَلَى الشَّرِيْعَةْ


Tidak akan mampu meraihnya kecuali seseorang yang istiqomah di atas syari’at

فَهَلْ مِنْ رَحْمَةٍ مِنْكَ يَارَبِّيْ لِعَبْدِكَ اْلفَقِيرْ


Maka, adakah seuntai rahmat dari-Mu, wahai Rabb-ku, bagi hamba-Mu yang papa

تُأَدِّيْنِيْ إِلَى مَا هُوَ عِنْدَكَ مِنْ خَيْرٍ كَبِيْرْ…


Yang ‘kan mengantarkanku menuju apa yang ada di sisi-Mu dari kebaikan nan berlimpah

فَياَ رَبَّناَ…


Duhai Rabb kami…

لَيْتَنِيْ أَطِيْرُ إِلَىالسَّمَاءِ السَّبْعَةْ


Andaikata ku bisa terbang ke langit ketujuh

مَعَ أَجْنِحَتِيْ الضَّعِيْفَةِ وَبَقِِيَّةِ اْلمَحَبَّةْ


Bersama sayap-sayapku yang lemah dan sisa-sisa cinta

أَشْكُوْ إِلَيْكَ عَلَى سَائِرِ سِيْرَتِيْ اْلمُمْتَدَّةْ


‘Kan kuadukan pada-Mu atas segenap sejarahku nan terbentang

بَيْنَ النََّفَسِ وَالدَّمْعِ وَمَرَارَةِ اْلمِحْنَةْ


Di antara nafas, airmata, serta pahitnya cobaan

فَياَ رَبَّناَ…


Duhai Rabb kami…

نَوِّرْنِيْ بِالْهُدَى وَالسَّعَادَةِ وَاْلاِسْتِقَامَةْ


Sinarilah diriku dengan hidayah, kebahagiaan, dan istiqomah

حَتَّى يَأْتِيَنِيَ اْليقِيْنُ بِلاَ خَسَارَةْ


Hingga kematian menjemputku tanpa ada kerugian

إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةْ


Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha dekat, dan Maha Mengabulkan segala do’a


SUMBER
f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Contoh : Senja di Pelabuhan Kecil Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap (Chairil Anwar)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ivah/pengertian-macam-macam-dan-contoh-puisi_5518885b813311ff689de80c

khasiat sinar matahari pagi

          Ada sebagian orang yang enggan terkena sinar matahari pagi dengan alasan kulit akan menjadi hitam. Namun, sebagian orang sudah mulai menyadari pentingnya sinar matahari, terutama sinar matahari pagi. Sinar matahari yang biasa menghangatkan tubuh kita kala mulai beraktivitas bukanlah sinar yang tampak oleh mata kita, tak seperti sinar lampu, misalnya. Sinar matahari itu berupa inframerah atau gelombang panas. Begitu juga terik matahari ketika menjelang siang, bukanlah sinar yang kasat mata. Sinar tersebut berupa sinar gelombang pendek atau ultraungu.
             Jika kita perhatikan, banyak orang dari luar negeri yang tertarik berwisata di Indonesia, terutama di pantai. Selain untuk menikmati pemandangan, ternyata mereka gemar berjemur untuk sekadar mendapatkan sinar matahari. Sinar inframerah yang mereka dapat pada pagi hari sangatlah manjur untuk mengobati pegal-pegal dan rasa sakit pada otot dan persendian tulang. Selain itu, panas yang ditimbulkan dari inframerah ini dapat meningkatkan dan memperlancar peredaran darah. Dengan begitu, juga akan membantu memperbaiki sistem pembuangan 'sampah' dari bagian tubuh tersebut dan mempercepat proses penyembuhan.
             Mungkin kita sering dengar bahwa sinar matahari bisa menyempurnakan vitamin D pada tubuh kita. Benarkah demikian? Kulit, sebagai benteng pertahanan tubuh yang terdepan berperan dalam perubahan zat lemak tertentu menjadi vitamin D oleh sinar ultraungu matahari. Vitamin D ini pun sangat penting bagi tubuh kita dalam proses penyerapan kalsium dari makanan yang kita cerna sehari-hari. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa sinar matahari dapat mengencangkan otot dan menyehatkan jantung. Sinar matahari pagi juga dapat mengurangi depresi karena sinar tersebut melepaskan endorfin yang berfungsi sebagai anti depresi alami dan sangat bermanfaat untuk kasus depresi musiman.
               Lalu, seberapa banyak kita boleh menerima paparan sinar matahari? Para pakar ilmu kesehatan menyarankan bahwa 15 - 30 menit setiap hari sudah dianggap cukup. Namun, kita juga harus hati-hati. Jangan sampai kita terlalu banyak terpapar sinar matahari. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik. Terlalu banyak paparan sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar.
             Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat keparahan proses pembakaran kulit, yaitu semakin hitam kulit seseorang, semakin tahan kulitnya terhadap sinar matahari. Hal ini berakibat pada semakin lama dia bertahan di bawah sinar matahari, tanpa mengalami kulit terbakar. Kemudian, semakin tegak lurus letak matahari di atas kepala, semakin cepat kulit akan terbakar. Kita harus tahu pada kisaran jam berapa sinar matahari terasa sangat terik. Kisaran itu terletak antara pukul 10.00 - 15.00. Selanjutnya, semakin lama kulit kita terpapar sinar matahari, semakin parah pula akibatnya.
                Jika kita lihat aktivitas masyarakat perkotaan, sebut saja Jakarta, sepertinya para pekerja kantor kurang terpapar sinar matahari pagi. Bayangkan saja, mereka harus berangkat pagi-pagi untuk menghindari macet. Setelah sampai kantor, mereka akan terus di dalam kantor yang ber-AC, tak ada 'asupan' sinar matahari. Saat pulang pun, matahari sudah terbenam. Nah, mulai sekarang, usahakanlah sekitar 15 menit mempertemukan tubuh kita dengan sinar matahari pagi agar badan kita menjadi lebih sehat.

tips mengatasi kecemburuan anak

Pada umumnya, anak pertama bereaksi sangat keras terhadap kedatangan bayi. Mungkin ia merasa bahagia untuk sementara waktu. Namun segera setelah tahu bahwa bayi tersebut merebut semua perhatian, barulah anak pertama cemburu terhadap adik barunya.

Sangat penting untuk memahami bahwa masalah persaingan akan dirasakan oleh sang kakak. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi cemburu pada sang kakak seperti yang ditulis oleh Vicki Lansky di dalam buku Tip Praktis Mengasuh Anak.
1. Simpanlah beberapa hadiah untuk anak Anda saat pengunjung membawa hadiah hanya untuk bayi Anda, atau berikan ketika anak membantu Anda dan adik bayinya.
2. Jadwalkan waktu khusus untuk kebersamaan Anda dan anak Anda setiap harinya.
3. Tunjukkan sewaktu-waktu padanya bahwa Anda terganggu juga oleh tangisan bayi, tetapi jangan terlalu sering agar anak Anda tidak mendapatkan kesan bahwa si bayi adalah pengganggu. Tunjukkan sukacita Anda juga.
4. Letakkan bangku di dekat meja ganti agar anak dapat melihat Anda mengganti popok atau baju sang bayi.
5. Taruhlah foto anak Anda di dekat boks bayi, agar anak melihat bahwa ia juga penting untuk si bayi.
6. Buatlah keranjang khusus untuk mainan anak yang hanya dikeluarkan saat Anda memberi makan si bayi. Atau, tontonlah televisi bersama dengan anak sementara Anda memberi makan si bayi.

sumber

Dongeng Dari Indonesia Asli : Kisah Kancil Dan Kelinci Sakit Gigi

Makanan kesukaan Kelinci adalah Wortel dan Sayuran. Setiap hari, ia selalu menghabiskan satu keranjang wortel. Namun, sangat disayangkan. Ia sama sekali tidak pernah membersihkan gigi setelah makan. Pada suatu hari, Ketika Kelinci sedang asik makan. Kancil pun mengingatkan sahabatnya.
‘’ Kelinci, setelah kau makan. Bersihkanlah gigimu. Jika tidak, gigimu pasti akan sakit dan kau tidak dapat makan lagi.’’ Nasehat Kanci.
Namun, Kelinci sama sekali tidak memperdulikannya. Ia tetap asik makan wortel. Karena ia berpikir, wortel adalah makanan yang tidak akan mengakibatkan giginya sakit. Beberapa hari kemudian, Kancil asik berjalan-jalan di pinggir sungai, ditengah jalan ia melihat Kelinci yang sedang termenung. Wajahnya terlihat sedih sekali. Tidak seperti biasanya. Disebelahnya pun terlihat keranjang yang dipenuhi oleh wortel.
‘’ Kelinci, apa yang kau lakukan? Kau terlihat sangat sedih.’’ Tanya Kancil.
‘’ Gigiku sangat ngilu, aku tidak dapat makan. Padahal, perutku sangat lapar.’’ Jawab Kelinci sedih.
Dongeng Dari Indonesia : Kancil Dan Kelinci

Mendengar keluhan sahabatnya, Kancil pun merasa kasihan dan membawanya kerumah Kura-kura.
‘’ Kelinci, sebaiknya sekarang kita pergi kerumah Kura-kura. Sepertinya, ia mempunyai obat untukmu.’’ Ajak Kancil.
Akhirnya, mereka berdua pun pergi kerumah Kura-kura. Sesampainya di rumah Kura-kura, ia langsung memeriksa gigi Kelinci.
‘’ Kelinci, gigimu banyak sekali yang lubang. Kamu pasti tidak pernah membersihkan gigimu?’’ Tanya Kura-kura.
Kelinci hanya mengangguk karena malu.
‘’ Temanku Kelinci, sisa makanan yang sudah kita makan akan mengakibatkan lubang dan menyebabkan gigi kita ngilu dan sakit. Jadi, kau harus membersihkan gigimu setiap hari.’’ Ujar Kura-kura menjelaskan.
Kelinci pun menganggukkan kepalanya lagi. Dalam hatinya, ia berjanji akan rajin membersihkan giginya. Tidak lama kemudian, gigi Kelinci pun tidak ngilu lagi. Setelah kejadian tersebut, Kelinci pun rajin membersihkan giginya. Giginya pun sekarang sehat dan tidak pernah sakit. Kancil pun sangat senang melihat sahabatnya kembali ceria.

sumber artikel

Dongeng Timun Emas – Cerita Rakyat dari Jawa Tengah




Dongeng Timun Emas – Cerita Rakyat dari Jawa Tengah

Mbok Sirni sangat sedih karena hidup sendiri tidak memiliki anak
Mbok Sirni sangat sedih karena hidup sendiri tidak memiliki anak
Alkisah hiduplah seorang perempuan tua pada zaman dahulu. Mbok Sirni namanya. Dia telah menjanda. Sejak masih bersuami, Mbok Sirni sangat menghendaki mempunyai anak. Namun, hingga suaminya meninggal dunia, belum juga dia dikaruniai seorang anak. Meski demikian, keinginan Mbok Sirni untuk mempunyai anak terus bergelora. Dia berharap ada seseorang yang berbaik hati memberikan ank kepadanya. Anak yang akan dirawatnya hingga kahirnya dapat membantunya bekerja setelah anak itu besar.
Pada suatu hari seorang raksasa datang menemui Mbok Sirni. Mbok Sirni sangat ketakutan akan dimangsa raksasa yang terlihat sangat menyeramkan tersebut.” Tuan Raksasa.” Kata Mbok Sirni dengan tubuh gemetar.” Jangan Engkau memangsaku. Aku telah tua, tubuhku tidak lagi enak untuk engkau mangsa.”
Mbok Sirni sangat  bahagia melihat mentimun yang dia tanam berbuah seorang bayi perempuan
Mbok Sirni sangat bahagia melihat mentimun yang dia tanam berbuah seorang bayi perempuan
“Sama sekali aku tidak ingin memangsamu, justru aku ingin memberimu sesuatu.” Sahut si Raksasa. Dia memberikan biji-biji tanaman mentimun kepada Mbok Sirni seraya berujar.” Tanamlah biji-biji mentimun ini, niscaya engkau akan mendapatkan apa yang ingin engkau kehendaki selama ini.”
Si Raksasa berpesan pada Mbok Sirni agar tidak menikmati hasil dari biji mentimun pemberiannya itu, melainkan hendaknya berbagi dengannya sebagai ucapan terima kasih Mbok Sirni kepadanya.
Mbok Sirni setuju dengan pesan si Raksasa. Dia lantas menanam bibit-bibit mentimun itu dihalaman rumahnya. Bibit mentimun itu sangat cepat tumbuh. Hanya berselang beberapa hari kemudian bibit tanaman mentimun itu telah tumbuh dan juga berbuah. Buah-buahnya sangat besar. Di antara buah-buah itu terdapat satu buah yang sangat besar. Warnanya kekuningan yang berkilauan seperti emas saaat terkena cahaya matahari.
timun emas tumbuh menjadi anak yang sehat dan sangat cantik
timun emas tumbuh menjadi anak yang sehat dan sangat cantik
Mbok Sirni mengambil buah yang paling bsaer itu dan membelahnya. Mbok Sirni sangat terkejut bercampur gembira ketika mendapati bayi perempuan yang cantik didalam buah mentimun emas tersebut. Mbok Sirni sangat bersyukur karena doa dan keinginannya selama ini untuk memiliki anak dikabulkan oleh tuhan. Dia lantas memberi nama bayi cantik itu dengan nama Timun Emas.
Mbok Sirni merawat Timun Emas dengan baik hingga Timun Emas tumbuh menjadi anak yang sehat dan semakin terlihat kecantikannya. Mbok Sirni sangat menyayangi Timun Emas, begitu juga sebaliknya.
Beberapa waktu kemudian Mbok Sirni kembali bertemu dengan Raksasa yang dahulu memberinya bibit mentimun. Si Raksasa memintanya memenuhi janjinya untuk membagi hasil biji mentimun ajaib dengannya. Sesungguhnya Mbok Sirni sangat tidak rela jika harus membagi anak kesayangannya dengan Raksasa. Dia juga bingung bagaimana cara membagi anak gadisnya Timun Mas. Untungnya si Raksasa masih berbaik hati dengan mengizinkan Timun Mas untuk tinggal bersama Mbok Sirni setelah Mbok Sirni mengungkapkan kebingungannya. Si Raksasa berkata.” Baiklah, gadis cantik itu boleh tinggal bersamamu sampai dengan umurnya yang ke tujuh belas. Setelah itu aku akan datang untuk memangsanya.”
Raksasa mengejar timun emas untuk dimangsa
Raksasa mengejar timun emas untuk dimangsa
Mbok Sirni sangat gembira mendengar ucapan si Raksasa. Setidaknya masih cukup waktu baginya memikirkan cara bagaimana agar anak gadis kesayangannya Timun Emas tidak dimangsa oleh Si Raksasa. Walaupun sedikit bergembira karena masih ada waktu baginya hidup bersama Timun Emas, namun dalam hati Mbok Sirni tetap dipenuhi ke kakhawatiran.
Timun Emas tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Sifat dan perilakunya yang baik menambah rasa sayang Mbok Sirni kepadanya. Dia taat dan penurut. Rajin pula dia membantu kerepotan Mbok Sirni yang telah dianggapnya sebagai ibu kandung. Aneka pekerjaan di rumah mbok Sirni dikerjakannya dengan baik. Dia memasak, mencuci, menyapu dan juga turut bersama Mbok Sirni mencari kayu bakar di hutan. Tidak berlebihan rasanya jika Mbok Sirni sangat menyayangi Timun Emas dan menganggapnya sebagai anak kandung. Namun demikian, seiring berjalannya waktu, Mbok Sirni menjadi sangat cemas jika teringat janjinya pada si raksasa. Sungguh sangat tidak rela dia jika anak gadis kesayangannya akan dimangsa si raksasa.
Pada suatu malam Mbok Sirni bermimpi. Dalam impiannya itu dia harus menemui seorang pertapa sakti yang berada di gunung gundul jika menghendaki anaknya selamat. Keesokan harinya Mbok Sirni menuju Gunung Gundul. Dia berjumpa dengan seorang pertapa. Dia meminta tolong kepada pertapa agar anaknya dapat terbebas dari si raksasa.
Sang Pertapa memberikan satu biji bibit tanaman mentimun, jarum, sebutir garam dan sepotong terasi kepada Mbok Sirni. “ Berikat semua itu kepada anakmu. Niscaya dia akan selamat dari raksasa yang hendak memangsanya.” Kata Sang Pertapa. Sang Pertapa menjelaskan cara menggunakan benda-benda pemberiannya itu
Setelah mengucapkan terima kasih. Mbok Sirni bergegas kembali pulang ke rumah. Diberikannya benda-bendar dari Pertapa kepada Timun Emas.
Hanya berselang beberapa hari setelah itu, Si Raksasa pergi menuju rumah Mbok Sirni. Keinginannya untuk memangsa Timun Emas sudah tidak dapat dibendung. Jarak ke rumah Mbok Sirni masih cukup jauh namun dia sudah berteriak-teriak.” Hai perempuan tua! Lekas engkau serahkan anakmu itu untuk ku Mangsa secepatnya.”
Mbok Sirni keluar dari rumahnya dan menyahut.” Tuan raksasa, anakku telah menuju hutan tempat tinggalmu. Dia siap untuk engkau jadikan santapan.”
Si Raksasa melihat Timun Mas berlari di kejauhan. Tanpa menunggu lebih lama, Si Raksasa segera mengejar Timun Emas. Air Liur si Raksasa menetes-netes karena telah menguat keinginannya untuk secepat mungkin menyantap Timun Emas.
Timun Emas telah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk dapoat berlari sekencang-kencangnya. Namun, langkah kaki si Raksasa yang lebar dan cepat membuat jarak antara Timun Emas dan Si Raksasa semakit dekat. Melihat si Raksasa sebentar lagi akan menangkapnya, Timun Emas lantas melemparkan satu bibit mentimun. Keajaiban terjadi, seketika bibit mentimun itu berubah menjadi tanaman mentimun yang sangat lebat dan banyak sekali buahnya. Terlihat menggiurkan sekali buah-buah mentimun itu. Si Raksasa dengan rakus langsung melahap semua buah-buah mentimun ajaib itu. Namun, ternyata sekian banyak buah mentimun belum memuaskan perut Si Raksasa yang rakus. Dia kembali mengejar Timun Emas yang sudah berlari cukup jauh. Semakin lama Timun Emas pun kembali akan disusul oleh Si Raksasa.
Jarum yang dilempar timun mas berubah menjadi bambu
Jarum yang dilempar timun mas berubah menjadi bambu
Melihat posisinya yang semakin dekat kembali dengan si Raksasa, Timun Emas lalu melemparkan jarum yang dibawanya. Keajaiban kembali terjadi. Jarum yang dilemparkan Timun Emas berubah menjadi pohon bambu yang sangat lebat. Batang-batang pohon bambu itu tinggi dan tajam. Si Raksasa awalnya sangat kesulitan melewati hutan bambu yang seperti pagar menghalangi dirinya. Namun dengan ganas si raksasa mencabuti pohon-pohon bambu yang menghalanginya. Kedua kakinya yang tertusuk oleh batang-batang bambu tidak diperdulikannya. Dia kembali mengejar Timun Emas yang kembali menjauh.
Timun Emas kemudian melempar segenggam garam yang dibawanya saat mengetahii si raksasa kembali mendekat. Segenggam garam itu berubah menjadi lautan yang luas sehingga menjadi penghalang antara Timun Emas dan Si Raksasa.
Raksasa terjerembab masuk ke dalam lumpur hidup
Raksasa terjerembab masuk ke dalam lumpur hidup
Keinginan si Raksasa untuk menyantap Timun Emas sudah begitu tinggi hingga dia pun berenang melintasi lautan luas itu. Dia berenang secepat yang dia bisa, walaupun itu sangat mnguras tenaganya. Si Raksasa kelelahan ketika tiba di daratan seberang laut, namun keinginannya untuk memangsa Timun Emas tidak surut, dengan goyah dia mencoba mengejar Timun Emas.
Timun Emas lantas melempar senjata terakhir yang dimilikinya yaitu sepotong terasi. Seperti kejadian ajib sebelumnya, sepotong terasi itu berubah menjadi lumpur hisap yang sangat luas. Si Raksasa yang terus mengejarnya kemudian terhisap lumpur hisap itu. Meski telah mengeluarkan seluruh tenaganya, Si Raksasa tidak berdaya menghadapi kekuatan lumpur hisap. Tubuhnya terus tenggelam terhisap masuk kedalam bumi. Jeritan dan raungan si Raksasa membahaha memenuhi langit, namun tidak ada yang bisa menolongnya. Si Raksasa akhirnya menemui kematian setelah seluruh tubuhnya terhisap masuk kedalam lumpur.
Timun Emas selamat. Dia mengucapkan syukur kepada tuhan karena telah terbebas dari raksasa bengis pemangsa manusia. Dia lantas kembali pulang ke rumahnya untuk menemui Mbok Sirni.
Betapa gembira dan bahagiannya Mbok Sirni mendapati Timun Emas selamat. Mbok Sirni dapat hidup tenang bersama Timun Emas tanpa khawatir harus menyerahkan Timun Emas kepada si Raksasa. Begitu Pula halnya dengan Timun Mas. Dia hidup tenang bersama perempuan tua yang telah dianggapnya sebagai ibu kandungnya sendiri.
Mereka pun hidup berbahagia.
Pesan Moral dari Timun Emas, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah adalah jika menghadapi masalah atau cobaan, hendaklah kita berusaha sekuat tenaga untuk berusaha mengatasinya. Jangan lupa untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan. Karena Tuhan lah yang Maha penentu segalanya yang terjadi di dunia ini.
sumber artikel

Kamis, 17 November 2016

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK DAN IDEOLOGI NEGARA





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.LATAR BELAKANG 1
B.RUMUSAN MASALAH 1
C.TUJUAN MAKALAH 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A.PENGERTIAN ETIKA 2
B.Pengertian Nilai, Norma, dan Moral 3
        1.Pengertian Nilai 3
        2.Pengertian Norma  4
        3.Pengertian Moral 5
        4.Pengertian Hierarkhi Nilai 5
        5.Hubungan antara Nilai Norma dan Politik 6
C.Pengertian Etika Politik dan Politik 7
1.Pengertian Etika Politik 7
2.Pengertian Politik 9
3.Pancasila sebagai Sistem Etika 10
4.Lima Prinsip Dasar Etika Politik Pancasla 12
5.Pancasila sebagai Etika Politik 16
D.Pengertian Ideologi Negara 17
        1.Pengertian Ideologi Negara 17
        2.Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 19
        3.Kelebihan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka 19
        4.Kelemahan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka 20
        5.Sikap Positif terhadap Ideologi Negara 20
BAB III PENUTUP 22
DAFTAR PUSTAKA 23

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila lainnya. Setiap sila mengandung makna dan nilai tersendiri.  Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian di dunia, bahwa cita-cita Pancasila untuk membangun Indonesia dari berbagai aspek. Selain sebagai sebuah ideologi. Pancasila juga memperhatikan nilai, norma, etika, moral bangsa Indonesia.
Etika tidak lah cukup didefinisikan atau digeneralisir dari masalah keramahan dan kesantunan saja. Masih banyak lagi permasalahan yang berkaitan dengan etika. Cakupan etika sangatlah luas. Pancasila sebagai sistem etika, maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diaplikasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai wujud etika sesungguhnya.
B.Rumusan Masalah
· Apa yang dimaksud dengan Etika?
· Apa pengertian dari Etika Pancasila?
· Apa makna yang terkandung dalam nilai-nilai Etis Pancasila?
· Bagaimana solusi Pancasila sebagai sistem nilai dalam kehidupan  berbangsa dan bernegara?
· Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka?
C.Tujuan
· Untuk mengetahui tentang Pancasila sebagai sistem etika.
· Untuk mengungkap informasi tentang solusi Pancasila dalam kehidupan  berbangsa dan bernegara di Indonesia dan ideologi negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa Latin, mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Meskipun kata etika dan moral memiliki kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari dua kata ini digunakan secara berbeda. Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang adaDalam bahasa Arab, padanan kata etika adalah akhlak yang merupakan kata jamak khuluk yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat.

Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaiman kita harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun  mahluk sosial (etika sosial).
Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai “susila” dan “tidak susila”, “baik” dan “buruk”. Sebagai bahasan khusus etika membicarakan sifat-sifat yang menyebabkan orang dapat disebut susila atau bijak.  Sebenarnya etika lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). 
Etika termasuk salah satu cabang filsafat yang mempunyai kedudukan tersendiri. Etika membahas yang harus dilakukan oleh seseorang karenanya berhubungan dengan yang harus dan  tidak harus atau boleh dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya. Nilai dan norma etis banyak juga berasal dari agama, sehingga setiap orang yang beragama akan berusaha menjadikan agama sebagai pedoman nilai dan norma etis dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.
B. Pengertian Nilai, Norma, dan Moral
1. Pengertian Nilai
Nilai  (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyeknya. Dengan demikian,maka nilai itu adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya.
Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, dan seterusnya.Penilaian itu pastilah berhubungan dengan unsur indrawi manusia sebagai subjek penilai, yaitu unsur jasmani, rohani, akal, rasa, karsa dan kepercayaan.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat, martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang  berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya.Cita-cita, gagasan, konsep dan ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai.
Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau dipersepsikan dalam konteks kebudayaan, atau sebagai wujud kebudayaan yang abstrak. Manusia dalam memilih nilai-nilai menempuh berbagai cara yang dapat dibedakan menurut tujuannya, pertimbangannya, penalarannya, dan kenyataannya. Nilai sosial berorientasi kepada hubungan antarmanusia dan menekankan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur, sedangkan nilai politik berpusat pada kekuasaan serta pengaruh yang terdapat dalam kehidupan masyarakat maupun politik.
Dalam kaitannya dengan derivasi atau penjabarannya maka nilai-nilai dapat  dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
1.      Nilai Dasar
Walaupun nilai memiliki sifat abstrak artinya tidak dapat diamati melalui indra manusia, maupun dengan realisasinya nilai berkaitan dengan tingkah laku atau segala aspek kehidupan manusia yang bersifat nyata (praksis) namun demikian setiap nilai memiliki nilai dasar (dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar onotologis), yaitu merupakan hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu misalnya hakikat tuhan, manusia atau segala sesuatu lainnya.
2.      Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah manivestasi dari nilai dasar, dan ini berupa pasal-pasal UUD 1945, perundang-undangan, ketetapan-ketetapan, dan peraturan-peraturan lainnya yang berfungsi menjadi pedoman, kaidah, petunjuk kepada masyarakat untuk mentaatinya.
3.      Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran dari instrumental dan nilai praksis ini berkaitan langsung dengan kehidupan nyata yaitu suatu kehidupan yang penuh diwarnai oleh pertimbangan-pertimbangantertentu

2. Pengertian Norma
 Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu.Norma sesungguhnya perwujudkan martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi.Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh sebab itu, norma  dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum, dan norma sosial.
 Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang dikenal dengan sanksi, misalnya: 

a. Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan 
b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri, 
c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat, 
d. Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang dipaksakan oleh alat Negara.

3.   Pengertian Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan.Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya ,dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya terjadi, pribadi itu dianggao tidak bermoral.  Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia.Nilai, norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya.

4.    Pengertian Hierarkhi Nilai
Hierarkhi nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang individu–masyarakat terhadap sesuatu obyek.Misalnya kalangan materialis memandang bahwa nilai tertinggi adalah nilai meterial. Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya dan luhurnya. Menurutnya  nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu :

1. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak, 
2. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum, 
3. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni, 
4. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah  modalitas  nilai dari yang suci. 

Dengan demikian nilai – nilai lain secara lengkap dan harmonis, baik nilai matrial, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan atau nilai moral, maupun nili kesucian yang sistematika-hierarkis, yang dimulai dari sila Ketuhanan yang Maha Esa sebagai ‘dasar’ sampai dengan sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai ‘tujuan’.

5.      Hubungan antara Nilai, Norma dan Moral
Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang  seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digaris bawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang.
Sebagaimana tersebut di atas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila dikongkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari. 
Dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia. Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.Sementara itu, hubungan antara moral dan etika kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak  boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan pihak yang memberikan ajaran moral.

C.      Pengertian Etika Politik Dan Politik
1.    Pengertian Etika Politik
Etika politik bangsa Indonesia dibangun melalui karakteristik masyarakat yang berdasarkan Pancasila sehingga amat diperlukan untuk menampung tindakan-tindakan yang tidak diatur dalam aturan secara legal formal.Karena itu,etika politik lebih bersifat konvensi dan berupa aturan-aturan moral. Akibat luasnya cakupan etika politik itulah maka seringkali keberadaannya bersifat sangat longgar, dan mudah diabaikan tanpa rasa malu dan bersalah.Ditunjang dengan alam kompetisi untuk meraih jabatan (kekuasaan) dan akses ekonomis (uang) yang begitu kuat, rasa malu dan merasa bersalah bisa dengan mudah diabaikan.
Akibatnya ada dua hal: 
(a) pudarnya nilai-nilai etis yang sudah ada, dan
(b) tidak berkembangnya nilai-nilai tersebut sesuai dengan moralitas publik.
Pokok permasalahan etika politik adalah legitimasi kekuasaan yang dirumuskan dengan pertanyaan dengan moral apa seseorang atau sekelompok orang memegang dan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki? Betapapun besarnya kekuasaan seseorang, dia harus berhadapan dengan tuntutan untuk mempertanggungjawabkannya. secara etika politik, seorang penguasa yang sesungguhnya adalah keluhuran budinya. 

Sejak abad ke-17 filsafat mengembangkan pokok-pokok etika politik seperti:
a. Perpisahan antara kekuasaan gereja dan kekuasaan Negara
b. Kebebasan berpikir dan beragama
c. Pembagian kekuasaan
d. Kedaulatan rakyat
e. Negara hokum demokratis
f. Hak-hak asasi manusia
g. Keadilan social

Etika politik tidak diatur dalam hukum tertulis secara lengkap akan tetapi melalui moralitas yang bersumber pada hati nurani, rasa malu kepada masyarakat dan rasa takut kepada Tuhan yang Maha Esa.Dalam kehidupan politik bangsa Indonesia banyak suara masyarakat yang menuntut dibentuknya dewan kehormatan pada institusi kenegaraan dan kemasyarakatan dengan harapan etika politik dapat terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terwujudnya etika politik dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat ditentukan oleh kejujuran dan keikhlasan hati nurani dari masing-masing warga negara yang telah memiliki hak politiknya untuk melaksanakan ajaran moral dan norma-norma aturan berpolitik dalam negara.
Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung jawab. Jadi, tidak berdasarkan emosi, prasangka, dan apiori, melainkan secara rasional,objektif, dan argumentasi.
Tugas etika politik adalah subsidier : membantu agar pembahasan masalah-masalah ideologis dapat dijalankan secara obyektif, artinya berdasarkan argumen-argumen yang dapat dipahami dan ditanggapi oleh semua yang mengerti permasalahan. Etika politik tidak dapat mengkhotbahi para politikus, tetapidapat memberikan patokan-patokan orientasi dan pegangan-pegangan normative bagi mereka yang memang mau menilai kualias tatanan dan kehidupan politik dengan tolak ukur martabat manusia ( Franz Magins-Suseno.1986. 2-3 ).
Pancasila merupakan dasar negara dan sekaligus ideologi,oleh sebab itu nilai-nilai yang tersurat maupun yang tersirat harus dijadikan landasan + tujuan mengelola kehidupan negara,bangsa,masyarakat. Dengan kata lain nilai-nilai pancasila wajib dijadikan norma moral dalam menyelenggarakan negara menuju cita-cita seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Politik disatu sisi berarti kekuasaan dan disisi lain berarti kebijaksanaan (policy). 
2.        Pengertian Politik
Pengertian ‘politik’ berasal dari kosakata ‘politics’, yang memiliki makna bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau ‘ negara’, yang menyangkut proses penentuan tujuan – tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan itu.Pengertian politik secara sempit, yaitu bidang politik lebih banyak berkaitan dengan para pelaksana pemerintahan negara, lembaga – lembaga tinggi negara, kalangan aktivis politik serta para pejabat serta birokrat dalam pelaksanaan dan penyelengaraan negara.Pengertian politik yang lebih luas, yaitu menyangkut seluruh unsur yang membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut masyarakat negara.
Tujuan politik, antara lain : 
–membentuk suatu masyarakat yang baik dan teratur /good society (Aristoteles) 
–mengembangkan kehidupan orang lain (Paul Wellstone)

#Dimensi Politis Manusia
a.   Dimensi Politis Kehidupan Manusia
Dalam Kehidupan manusia secara alamiah, jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai individu maupun makhluk sosial sulit untuk dapat dilaksanakan, karena terjadinya perbenturan kepentingan di antara mereka sehingga terdapat suatu kemungkinan terjadinya anarkisme dalam masyarakat. Dalam hubungan inilah manusia memerlukan suatu masyarakat hukum yang mampu menjamin hak-haknya, dan masyarakat itulah yang disebut negara. 

Oleh karena itu pendekatan etika politik senantiasa berkaitan dengan sikap-sikap moral dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Sebuah keputusan bersifat politis manakala diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai suatu keseluruhan.Dengan demikian dimensi politis manusia dapat ditentukan sebagai suatu kesadaran manusia akan dirinya sendiri sebagi anggota masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang menentukan kerangka kehidupannya dan ditentukan kembali oleh tindakan-tindakannya.
Dimensi Politik kehidupan Manusia Dalam kehidupan manusia jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai makhluk individu maupun sosial sulit untuk dilaksanakan, karena terjadinya benturan kepentingan diantara mereka sehingga terdapat suatu kemungkinan terjadinya anaarkisme dalam masyarakat.

Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintah yang bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam bersaing, bersedia menerima pendapat yang benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. Pejabat diamanatkan memiliki kepedulian yang tinggi dalam melayani masyarakat, siap mundur bila terlalu melanggar kaidah dan nilai ataupun dianggap tidak mampu memenuhi amanat masyarakat, bangsa, dan negara.
Jika timbul masalah potensial yang bisa menimbulkan permusuhan dan pertentangan harus diselesaikan secara musyawarah sesuai dengan nilai-nilai luhur agama dan budaya, dengan menjunjung tinggi perbedaan sebagai suatu yang manusiawi dan alamiah. Etika politik diharapkan mampu mensiptakan keharmonisan untuk mencapai kemajuan bangsa dan negara dengan mendahulukan kepentingan  bersama melebihi kepentingan pribadi, golongan dan primodal lainnya.
Etika politik mengandung misi untuk bersifat sportif, berjiwa besar, rendah hati, dan selalu siap untuk mundur dari jabatan bila terbukti melakukan kesalahan dan kebijakannya bertentangan dengan hukum dan keadilan masyarakat.Etika ini diwujudkan dalam sikap yang jujur, tata krama politik yang toleran, tidak berpura-pura, tidak manipulatif, tidak melakukan kebohongan politik, dan tidak melakukan tindakkan tak terpuji lainnya.

3.   Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pada dasarnya, tidak seorangpun bangsa Indonesia dapat melepaskan diri dari kelima sila pancasila tanpa menyalahi kemanusiaan.Kedudukan pancasila merupakan sistem etika. Artinya, manusia Indonesia harus dapat membedakan antara uang halal dan yang haram, antara yang boleh dan tidak boleh, walaupun dapat dilakukan.
Pancasila merupakan sebuah sistem etika yang dapat diartikan pancasila menjadi pedoman moral langsung objektif dalam kehidupan yang menunjukkan kearah mana gerak perjalanan, bagaimana manusia Indonesia harus hidup, dan mengatur perbuatan dalam kehidupan. Sebagai suatu sistem etika, pancasila memberi pandangan dan prinsip tentang harkat kemanusiaan serta kultur yang dapat dijamin berhadapan dengan pemerintahan modern.
Pancasila dikaitkan dengan sistem etika maka akan memberi jawaban mengenai kehidupan yang dicita-citakan, sebab di dalamnya terkandung prinsip terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Selain itu, Pancasila memberi jawaban bagaimana seharusnya manusia Indonesia bertanggungjawab dan berkewajiban sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bernegara, selain etika kelompok bagaimana dengan sesama warga negara. Dalam hidup berkelompok, selain etika kelompok bagaimana warga negara Indonesia bergaul dalam hidupnya, akan muncul etika yang berkaitan dengan kerja atau profesi, seperti etika guru/ dosen Indonesia, etika jurnalistik/ wartawan Indonesia, dan sebagainya.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa Pancasila pun memiliki sistem etika seperti yang telah diuraikan, yaitu memiliki etika yang bersifat umum dan khusus; mengatur etika individual dan sosial, serta mengembangkan etika  yang berkaitan dengan lingkungan dan kerja atau profesi.
Pancasila sebagai etika politik bagi bangsa dan negara Indonesia adalah etika yang dijiwai oleh Falsafah negara Pancasila yang meliputi:
1. Etika yang berjiwa Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, patuh pada perintah Tuhan dan menjauhi Larangan-Nya.
2. Etika yang berperikemanusiaan, mengandung makna menilai harkat kemanusiaan tetap lebih tinggi dari nilai kebendaan, tidak membenarkan adanya rasialisme, dan sikap membeda-bedakan manusia.
3. Etika yang dijiwai oleh rasa Kesatuan Nasional, mengandung makna sifat bangsa Indonesia yanh Bhineka Tunggal Ika dan bangsa yang cinta persatuan.
4. Etika yang berjiwa demokrasi, mengandung makna lambang persaudaraan manusia, sama-sama berhak akan kemerdekaan dan memperoleh kemerdekaan
5. Etika yang berjiwa keadilaan sosial, mengandung makna manifestasi dari kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh jiwa kemanusiaan, jiwa yang cinta kepada persatuan, jiwa yang bersifat demokrasi, dan semangat mau bekarja keras.
Rumusan pancasila yang otentik dimuat dalam pembukaan UUD1945 alenea empat. Dalam penjelasan UUD 1945 yang disusun oleh PPKI ditegaskan bahwa pokok-pokok  pikiran yang termuat dalam pembukaan ada empat yaitu: (persatuan, keadilan, kerakyatan dan ketuhanan menurut kemanusiaan yang adil dan beradab), dijabarkan kedalam pancasila pasal-pasal batang tubuh UUD 1945.
Menurut tap MPRS NO.XX/MPRS/1966 dikatakan bahwa pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sebagai sumber segala sumber, pancasila merupakan satu-satunya sumber nilai yang berlaku ditanah air. Dari satu sumber tersebut diharapkan mengalir dan memancar nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan dan keadilan yang menjiwai setiap kebijakan yang dibuat oleh penguasa. Hakikat pancasila pada dasarnya merupakan satu sila yaitu gotong royong atau cinta kasih dimana sila tersebut melekat pada setiap insan, maka nilai-nilai pancasila identik dengan kodrat manusia. Oleh sebab itu penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan harkat dan martabat manusia, terutama manusia yang tinggal diwilayah Nusantara.

4.   Lima Prinsip Dasar Etika Politik Pancasila
Kalau membicarakan Pancasila sebagai etika politik maka ia mempunyai lima prinsip. Berikut ini lima dasar etika politik.

a) Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya, untuk hidup dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat.Pluralism mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama, kebebasan berpikir, kebebasan mencari informasi, toleransi. Pluralisme memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan sekelompok orang.

b) Hak Asasi Manusia 
Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti Kemanusian yang adil dan beradab. Mengapa? Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana manusia wajib diperlakukan dan wajib tidak diperlakukan. Jadi bagaimana manusia harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Karena itu, Hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian sebagai berikut.
v Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian Negara, masyarakat, melainkan karena ia manusia, jadi dari tangan Sang Pencipta.
v Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai disadari, di ambang modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi, dan seblaiknya diancam oleh Negara modern.

c) Solidaritas Bangsa
Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri, melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib sepenanggungan. Manusia hanya hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan menyumbang sesuatu pada hidup manusia-manusia lain. Sosialitas manusia berkembnag secara melingkar: keluarga, kampong, kelompok etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia. Maka di sini termasuk rasa kebangsaan. Manusia menjadi seimbang apabila semua lingkaran kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan keterbatasan masing-masing.

d) Demokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia, atau sebuah elit, atau sekelompok ideology, atau sekelompok pendeta/pastor/ulama berhak untuk menentukan dan memaksakan (menuntut dengan pakai ancaman) bagaimana orang lain harus atau boleh hidup.Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka mau dipimpin. Demokrasi adalah “kedaulatan rakyat” jadi demokrasi memerlukan sebuah sistem penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik.
Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar:
l Pengakuan dan jaminan terhadap HAM; perlindungan terhadap HAM menjadi prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran mayoritas.
l Kekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap hukum (Negara hukum demokratis). Maka kepastian hukum merupakan unsur hakiki dalam demokrasi (karena mencegah pemerintah yang sewenang-wenang).
e) Keadilan Sosial
Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan masyarakat. Maksud baik apa pun kandas apabila melanggar keadilan. Moralitas masyarakat mulai dengan penolakan terhadap ketidakadilan. Keadilan sosial mencegah bahwa masyarakat pecah ke dalam dua bagian; bagian atas yang maju terus dan bagian bawah yang paling-paling bisa survive di hari berikut.
Berdasarkan uaraian di atas, tantangan etika politik paling serius di Indonesia sekarang adalah:
1. Kemiskinan, ketidakpedulian dan kekerasan sosial.
2. Ekstremisme ideologis yang anti pluralism, pertama-tama ekstremisme agama dimana mereka yang merasa tahu kehendak Tuhan merasa berhak juga memaksakan pendapat mereka pada masyarakat.
3. Korupsi
Secara harafiah korupsi diartikan sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian (Tim Penulis Buku Pendidikan anti korupsi. Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia semakin menunjukkan ekskalasi yang begitu tinggi. Oleh karenanya, penyelesaian korupsi harus diselesaikan melalui beragam cara/pendekatan, yang dalam hal ini saya menggunakan istilah pendekatan eksternal maupun internal. Pendekatan eksternal yang dimaksud adalah adanya unsur dari luar diri manusia yang memiliki kekuatan ‘memaksa’ orang untuk tidak korupsi. Kekuatan eksternal tersebut misalnya hukum, budaya dan watak masyarakat. Dengan penegakan hukum yang kuat, baik dari aspek peraturan maupun aparat penegak hokum, akan mengeliminir terjadinya korupsi. Demikian pula terciptanya budaya dan watak masyarakat yang anti korupsi juga menjadikan seseorang enggan untuk melakukan korupsi. Adapun kekuatan internal adalah kekuatan yang muncul dari dalam diri individu dan mendapat penguatan melalui pendidikan dan pembiasaan. Pendidikan yang kuat terutama dari keluarga sangat penting untuk menanamkan jiwa anti korupsi, diperkuat dengan pendidikan formal di sekolah maupun non-formal di luar sekolah.
Maksud dari membangun kesadaran moral anti korupsi berdasar Pancasila adalah membangun mentalitas melalui penguatan eksternal dan internal tersebut dalam diri masyarakat. Di perguruan tinggi penguatan tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan kepribadian termasuk di dalamnya pendidikan Pancasila. Melihat realitas di kelas bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila sering dikenal sebagai mata kuliah yang membosankan, maka dua hal pokok yang harus dibenahi adalah materi dan metode pembelajaran. Materi harus selalu up to date dan metode pembelajaran juga harus inovatif menggunakan metode-metode pembelajaran yang dikembangkan. Pembelajaran tidak hanya kognitif, namun harus menyentuh aspek afektif dan konatif.
Nilai-nilai Pancasila apabila betul-betul dipahami, dihayati dan diamalkan tentu mampu menurunkan angka korupsi. Penanaman satu sila saja, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila bangsa Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan, tentu tidak akan mudah menjatuhkan martabat dirinya ke dalam kehinaan dengan melakukan korupsi. Perbuatan korupsi terjadi karena hilangnya kontrol diri dan ketidakmampuan untuk menahan diri melakukan kejahatan. Kebahagiaan material dianggap segala-galanya dibanding kebahagiaan spiritual yang lebih agung, mendalam dan jangka panjang. Keinginan mendapatkan kekayaan dan kedudukan secara cepat menjadikannya nilai-nilai agama dikesampingkan.

5.   Pancasila sebagai Etika Politik
Sejauh ini, sudah terbukti bahwa Pancasila menjadi pusat perhatian di dalam berbagai warna politik yang dapat kita amati.makna ideologi melekat pada pancasila. Sebagai suatu sistem kepercayaan, Pancasila hanya bisa bermakna jika nilai-nilainya tercermin di dalam tingkah laku abdi Negara dan warga masyarakat secara keseluruhan. Idealnya, Pancasila hadir di dalam praktek kekuasaan Negara, menjiwai setiap kebijakan pemerintah, menjadi landasan di dalam berbagai interaksi politik, serta menyemangati hubungan ekonomi, sosila, dan budaya bangsa Indonesia.
Dalam praktik pemerintahan, pengamalan nilai-nilai Pancasila seharusnya menjadi landasan etis. Pancasila sepatutnya hadir sebagai suatu sistem yang mewakili kepribadian bangsa. Pemerintah yang berdasarka Demokrasi Pancasila sepantasnya menjadi acuan yang jelas bagi semua WNI dalam berbagai tingkatan dan ruang lingkup politik.
Melihat semua kemungkinan itu, sangat wajar jika pada tataran analisis lebih lanjut Pancasila sebagai etika politik perlu ditegaskan sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan bangsa membangun sebuah system pemerintahan yang memihak kepada kepentingan rakyat.
Berdasarkan etika politik bangsa Indonesia, dapat dipahami bahwa sila pertama adalah dasar etika politik yang bersifat rohaniah, dan atas dasar itu dibangun hubungan etika politik bangsa Indonesia dalam empat fondasi gerak dan aktivitas politik yang mempertimbangkan nilai Pancasila.Dengan dasar-dasar ini sebagi pimpinan dan pegangan pemerintah Negara pada hakikatnya tidak boleh menyimpang dari jalan lurus untuk mencapai kebahagiaaan rakyat. Dengan bimbingan dasar yang tinggi dan murni akan dilaksanakan tugas yang tidak ringan.
Namun realita yang terjadi dewasa ini menunjukkan bahwa penerapan pancasila sebagai etika politik sudah mulai terkikis. Salah satu contoh kecilnya adalah curi start dalam berkampanye. Sampai ke tindakan korupsi yang sudah menjadi tontonan kita sehari-hari di tv.
D   .PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. Pengertian Ideologi Negara
       Istilah Ideologi berasal dari kata "idea" yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Dan "logos" yang berarti ilmu. Dalam arti luas, Ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nila-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif. Dalam arti sempit Ideologi adalah gagasan-gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dengan bertindak. Atau, Ideologi adalah cara hidup atau tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukkan sifat-sifat tertentu pada seorang individu atau suatu kelas atau pola pemikiran mengenai pengembangan pergerakan atau kebudayaan.
Ideologi negara dibedakan menjadi dua yaitu, ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.
Ciri-ciri ideologi terbuka:
a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
d. Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
Bertolak dari ciri-ciri diatas, bisa dikatakan bahwa Pancasila memenuhi semua persyaratan sebagai ideologi terbuka. Hal ini dijelaskan, pertama, Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia. Kedua, Isi Pancasila tidak langsung operasional artinya kelima nilai dasar Pancasila itu berfungsi sebagai acuan dan dapat ditafsirkan untuk mencari implikasinya dalam kehidupan nyata. Ketiga, Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat. Keempat, Pancasila juga bukan ideologi totaliter dan kelima, Pancasila menghargai pluralitas.
Idiologi Tertutup adalah idiologi yang bersifat mutlak dimana nilai-nilainya ditentukan oleh negara atau kelompok masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung di didalamnya bersifat instan.
Ciri-cirinya :
a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita – cita yang hidup di masyarakat.
b. Dipaksakan kepada masyarakat.
c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dll
e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.
f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.

2.  Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. T Selain itu, Pancasila memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa Indonesia  seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.  Atau nilai-nilainya  tidak dipaksakan dari luar atau bukan pemberian negara.
2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,
       UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kitmelaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi gotong-royong, musyawarah, dll.
Tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar Negara.Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia menggunakan sistem pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat digunakan Indonesia.
Sebuah negara memerlukan ideologi untuk menjalankan setiap pemerintahan yang ada pada negara tersebut. Dan pancasila merupakan ideologi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan tentu saja tidak ada negara lain yang memiliki ideologi yang sama dengan negara Indonesia. Pancasila dijadikan cita-cita bagi rakyat dan keseluruhan bangsa Indonesia dan juga menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.

3.  Kelebihan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
v Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak individu maupun hak masyarakat baik di bidang ekonomi maupun politik.
v Pancasila mengakui hak hak milik pribadi dan hak hak umum tapi komunis menyerahkan semua yang dimiliki individu pada negara.
v Pancasila bukan hanya mengembangkan demokrasi politik semata seperti dalam ideologi liberal-kapitalis,tetap juga demokrasi ekonomi dengan asas kekeluargaan.
v Pancasila memberikan kebebasan individu dalam kerangka kepentingan social.
v Pancasila dilandasi nilai ketuhanan tetapi komunisme mengagung-agungkan material dan kurang menghiraukan aspek immaterial religi.
v Pancasila mengakui secara selaras baik kolektivisme maupun individualism,sedangkan kapitalisme mengakui individualism dan komunisme hanya mengakui kolektivisme.
v Memiliki sikap-sikap posotif yang dimiliki ideologi-ideologi lain yang ada di dunia.
v Membela rakyat.
v Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya)
v Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan.

4.  Kelemahan Ideologi Terbuka 
ü Pancasila akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat proaktif, terus menerus mengadakan penbafsiran terhadap Pancasila sesuai keadaan, bila masyarakat pasif maka Pancasila akan menjadi idiologi tertutup, relevansinya akan hilang
ü Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka tidak menutup kemungkinan Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau kepentingan.
ü Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan)
ü 
5.   Sikap Positif terhadap ideologi negara
Seluruh komponen bangsa harus berusaha bersikap dan berperilaku positif yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. Walaupun dengan segala problem yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seluruh warga negara wajib melestarikan Pancasila.Terutama kemurnian nilai dasar Pancasila.

      Di jaman globalisasi ini, bersikap cerdas terhadap gempuran budaya asing adalah salah satu usaha untuk melestarikan Pancasila. Jika warga negara kurang bijak dalam menghadapi globalisasi, maka bisa saja akan mengotori kemurnian Pancasila.

Ideologi yang bersumber dari suatu pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa merupakan suatu ideologi yang baik atau sempurna, jika tumbuh melaui kurun waktu yang panjang.  Ideologi yang baik itu ideologi yang terbuka bagi pandangan filsafat. Jadi pancasila itu tidak hanya sebagai pandangan hidup dan ideologi bangsa, melainkan sebagai filsafat bangsa. Jelaslah bahwa pacasila itu berhubungan antara sumber dengan pertumbuhan dalam filsafat dan ideologi negara.














BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Pancasila merupakan hasil kompromi  nasional  dan  pernyataan  resmi bahwa bangsa Indonesia menempatkan  kedudukan  setiap warga negara secara sama, tanpa membedakan antara penganut agama mayoritas maupun minoritas. Selain itu juga tidak membedakan unsur lain seperti  gender,   budaya,  dan daerah.
Keberadaan Pancasila merupakan oase bangsa ini untuk tetap mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Indonesia Raya. Semangat Pancasila yang menyakini bahwa keutuhan berbangsa dan bernegara merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun, Pancasila juga memiliki keluasan makna yang dalam jika dikaji dengan mendalam dan komprehensif.
Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila lainnya. Setiap sila mengandung makna dan nilai tersendiri.
B.  Saran
Pancasila hendaknya disosialisasikan secara mendalam sehingga dalam kehidupan bermasyarakat dalam berbagai segi terwujud dengan adanya kesianambungan usaha pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan kepastian masyarakat untuk mengikuti dan mentaati peraturan yang ditetapkan, karena kekuatan politik suatu negara ditentukan oleh kondisi pemerintah yang absolut dengan adanya dukungan rakyat sebagai bagian terpenting dari terbentuknya suatu negara.

DAFTAR PUSTAKA
Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Paradigma: Yogyakarta
Fauzi, Ahmad. 2003. Pancasila (Tujuan Dari Konteks Sejarah, Filsafat, Ideologi Nasional Dan Ketatanegaraan Republik Indonesia). PT Danar Wijaya-Univesitas Brawijaya: Malang
Santoso, D. 2013. Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dapertemen Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.