Ya roob…
قد أَصَابَنِيْ كَثِيْرٌ مِنْ الْبَلْوَى الاَّئِمَةْ
telah menimpaku sekian banyak bala’ yang menyakitkan
الَّتِيْ رَمَتْ بِيْ إِلَى حَياَةٍ صَعْبَةٍ و شَديْدَةْ
yang mencampakkanku pada kehidupan nan sulit dan berat
و شَقَّتِ النَّفْسَ الْمُغَيَّمَةَ وَالْهِمَّةْ
Serta meremukkan jiwa yang redup dan segala asa
فَياَ رَبَّناَ…
Duhai Rabb kami…
هَلْ هَذَا الصَّبْرُ قاَئِمٌ عَلَى قَتْلِ اْلهَوَى؟
Akankah kesabaran ini bisa tegak ‘tuk memerangi hawa nafsu?
وَ أَنَا حَشِيْشٌ وَ قَدْ تَغُرُّنِيَ الدُّنْياَ
Sementara, diriku amat rapuh dan dunia terkadang menipuku
وَقَدْ يُجِفُّنِيَ اْلأَمَلُ عَلَى رَغْبَةٍ مُتْعِبَةْ
Dan, angan-angan kerap mengeringkanku di atas hasrat yang lelah
فَلاَ أَدْرِيْ… هَلْ مِنْ نُوْرٍ يَهْدِيْنِيْ إلَى اْلاِسْتِقَامَةْ ؟
Maka, aku tak pernah tahu…adakah setitik cahaya yang menunjukiku kepada istiqomah?
فَياَ رَبَّناَ…
Duhai Rabb kami…
بِرِيْحٍ صَفِيْرَةٍ أُرْسِلُ اْلقَصْدَ اْلجَلِيْ
Lewat angin yang berdesir kukirimkan keinginan yang tinggi
يَنْفُذُ حَدَّ اْلوَقْتِ وَاْلفَضَاءِ اْلخَفِيْ
Menembus batas waqtu dan ruang yang tersembunyi
أَمْسِكْ يَدَيَّ مِنْ ذُلَّةِ اْلفِتَنِ وَاْلمَعَاصِى
Genggamlah tanganku dari kerendahan fitnah dan ma’ashi
فَياَ رَبَّناَ…
Duhai Rabb kami…
اِنَّمَااْلجَنَّةُ هِيَ نِعْمَتُكَ اْلعَظِيْمَةْ
Hanyalah surga itu adalah nikmat-Mu nan agung
لاَ يَبْلُغُهَا إِلاَّ مَنْ هُوَ مُسْتَقِيْمٌ عَلَى الشَّرِيْعَةْ
Tidak akan mampu meraihnya kecuali seseorang yang istiqomah di atas syari’at
فَهَلْ مِنْ رَحْمَةٍ مِنْكَ يَارَبِّيْ لِعَبْدِكَ اْلفَقِيرْ
Maka, adakah seuntai rahmat dari-Mu, wahai Rabb-ku, bagi hamba-Mu yang papa
تُأَدِّيْنِيْ إِلَى مَا هُوَ عِنْدَكَ مِنْ خَيْرٍ كَبِيْرْ…
Yang ‘kan mengantarkanku menuju apa yang ada di sisi-Mu dari kebaikan nan berlimpah
فَياَ رَبَّناَ…
Duhai Rabb kami…
لَيْتَنِيْ أَطِيْرُ إِلَىالسَّمَاءِ السَّبْعَةْ
Andaikata ku bisa terbang ke langit ketujuh
مَعَ أَجْنِحَتِيْ الضَّعِيْفَةِ وَبَقِِيَّةِ اْلمَحَبَّةْ
Bersama sayap-sayapku yang lemah dan sisa-sisa cinta
أَشْكُوْ إِلَيْكَ عَلَى سَائِرِ سِيْرَتِيْ اْلمُمْتَدَّةْ
‘Kan kuadukan pada-Mu atas segenap sejarahku nan terbentang
بَيْنَ النََّفَسِ وَالدَّمْعِ وَمَرَارَةِ اْلمِحْنَةْ
Di antara nafas, airmata, serta pahitnya cobaan
فَياَ رَبَّناَ…
Duhai Rabb kami…
نَوِّرْنِيْ بِالْهُدَى وَالسَّعَادَةِ وَاْلاِسْتِقَامَةْ
Sinarilah diriku dengan hidayah, kebahagiaan, dan istiqomah
حَتَّى يَأْتِيَنِيَ اْليقِيْنُ بِلاَ خَسَارَةْ
Hingga kematian menjemputku tanpa ada kerugian
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةْ
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha dekat, dan Maha Mengabulkan segala do’a
SUMBER
f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Contoh :
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
(Chairil Anwar)
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ivah/pengertian-macam-macam-dan-contoh-puisi_5518885b813311ff689de80c
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ivah/pengertian-macam-macam-dan-contoh-puisi_5518885b813311ff689de80c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar